LESSON ( LAPANGAN TERBANG ) Jurusan Teknik SIPIL

Slides:



Advertisements
Παρόμοιες παρουσιάσεις
GB ( ) 5 1 ( ) ( ) ( /cm 2 ) 0.2 /30min·φ90 (5 /m 3 ) 0.4 /30min·φ90 (10 /m 3 ) /30min·φ90 (25 /m 3 )
Advertisements

M A B A1A1 B1B1 O Buktikan bahwa. M A B A1A1 B1B1 R s s1s1 O.
Rata-Rata Hitung dari data Tersusun Hamba Allah.
Kuliah Masa Kini Influenza A(H1N1) (Selsema Khindzir): Wabak Peringkat Global (Versi 8, kuliah pertama pada April 26; Kuliah Dikemaskini Setiap Hari)
Hukum-hukum Ekuivalensi Logika Aljabar Logika.
KEKONGRUENAN SEGITIGA
Drainase DRAINASE BAWAH TANAH Subsurface Drainage.
1.7 Bilangan Kompleks BILANGAN KOMPLEKS Definisi :
Normal Multivariat (lanjut) Analisis Multivariate Program S2 Matematika Semester Genap 2011/2012.
Mesti faham struktur pasaran yang penting:-
Mekanika Tanah II Yulvi Zaika
Tiga Pertanyaan Pengembang
Pertemuan #2 Transformasi Elemen Batang
Tiga Soalan Pembangunan
KONSEP DASAR MORFOFONEMIK
PESAWAT SEDERHANA PERTEMUAN 5 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
SISTEM BILANGAN DAN PERTIDAKSAMAAN
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
KINEMATIKA Ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda tanpa perlu mengetahui penyebabnya.
Planet dan benda-benda antariksa 행성과 공간 객체
Gerak 2 Dimensi 2 Dimensional Motion
Perhitungan Gaya-Gaya Batang Pertemuan 13
KORELASI.
Oleh : Devie Rosa Anamisa
MATA KULIAH KALKULUS I (4 sks) Dosen : Ir. RENILAILI, MT
RASIONAL DAN IRASIONAL
Sistem Koordinat Kutub
Rotasi Citra.
PESAWAT SEDERHANA PERTEMUAN 5 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Statistika Matematika 1
UKURAN NILAI PUSAT DATA BERKELOMPOK.
Pn. Samila Mat Zali Pn. Haziah Abdul Hamid
FACULTY OF TECHNOLOGY MANAGEMENT
RHS 513 PERUMAHAN & TEKNOLOGI
KAEDAH PENGIRAAN DAN PENYEDIAAN TAQWIM
KOMP AKTIF (Bahan Semi-konduktor) :-
Bab 9 dan 10: Pengujian Kesignifikanan/Hipotesis
HIPERPEKAAN.
RAG 121 SAINS PERSEKITARAN KULIAH 6
UNIT 2 KERJA.
KEBOLEHTELAPAN (PERMEABILITY).
PRINSIP ASAS PEARUH (INDUCTOR)
PRINSIP ASAS PEMUAT (CAPACITOR)
UNIT 8 DASAR FONOLOGI DAN FONEMIK.
Peneraju : Pejabat Timbalan Naib Canselor (Penyelidikan & Inovasi)
Persidangan Antara bangsa Perkhidmatan Bimbingan Dan Kaunseling Malaysia 2018 KEMAHIRAN MEMBUAT KEPUTUSAN DAN PENGURUSAN TINGKAH LAKU MURID DALAM MENDEPANI.
Kawalan Laju Dengan Voltan Stator Boleh-Ubah
DIOD.
MINGGU 10 FONETIK DAN FONOLOGI.
Statistik untuk Sains Sosial
Spektrum elektromagnet
KONFLIK DALAM ORGANISASI
KAEDAH ANALISIS LITAR.
STATISTIK UNTUK SAINS SOSIAL
MINGGU 10 Fonetik dan Fonologi.
SAMBUTAN TERTIB PERTAMA DAN KEDUA LITAR RL DAN RC
PENGUKURAN DAN PENILAIAN
BAB 2 ELEKTRONIK 2.1 Komponen Elektronik.
LITAR RINTANGAN.
Ketentuan Konsol Pendek
Y x z.
MINGGU 10 Fonetik dan Fonologi.
MINGGU 10 Fonetik dan Fonologi.
SISTEM TIGA FASA (Seimbang)
SAMBUTAN TERTIB PERTAMA DAN KEDUA LITAR RL DAN RC
STRUKTUR PASARAN: PASARAN PERSAINGAN SEMPURNA MONOPOLI
BAB 5 TEORI PENGELUARAN.
SAMBUTAN FREKUENSI LITAR AC
TOPIK-TOPIK SUDUT FASA PADUAN DUA GELOMBANG SEFASA
KAMI DARI KUMPULAN 4, INGIN MENGUCAPKAN RIBUAN TERIMA KASIH KEPADA GURU BIMBINGAN KAMI IAITU USTAZ KHAIRUL ANUAR BIN HAJI RAMLAN YANG BANYAK MEMBERI TUNJUK.
Μεταγράφημα παρουσίασης:

LESSON ( LAPANGAN TERBANG ) Jurusan Teknik SIPIL Materi : Perencanaan dan Perancangan Lapangan Terbang Buku Referensi : Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, Jilid 1 dan 2, Horonjeff, R. & McKelvey, FX. Merancang, Merencana Lapangan Terbang, Basuki, Heru Ir. Pelabuhan Udara, Zainuddin, Achmad BE.

LESSON - ( LAPANGAN TERBANG ) Materi : Perencanaan Lapangan Terbang Buku Referensi : Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, Jilid 1 dan 2, Horonjeff, R. & McKelvey, FX. Merancang, Merencana Lapangan Terbang, Ir. Heru Basuki Pelabuhan Udara, Zainuddin, Achmad BE.

Topic Eight Perencanaan Fasilitas Lapangan Terbang Terminal Area Lapangan Terbang Sistem Drainase Lapangan Terbang Sistem Perlampuan, Pemarkaan & Penandaan Dampak Eksistensi Lapter. pada Lingkungan sekitarnya

Terminal Area Lapangan Terbang Sistem Drainase Lapangan Terbang Drainase Lapangan Terbang di design sedemikian rupa supaya air yang berada pada permukaan (runway dan taxiway, apron) secepatnya kering. Untuk itu drainase lapter di design dengan prinsip Qsaluran > Qrun off, dengan memperhatikan : > Kemiringan permukaan > Intensitas Curah Hujan > Luas Area (Coverage Area) > Jenis Permukaan Area > Dimensi Saluran

Perencanaan Drainase : Debid Air Permukaan / Run off Qrun off = 1/3,6 C x I x A (m3/det) C = koefisien pengaliran (tergantung kondisi permukaan lingkungan sekitar → Lihat Tabel. I = Intensitas Curah Hujan ( mm / jam ) A = Area drainase ( km2 ) Nilai C & Abisa didapat untuk area drainase yg berbeda : C = C1A1 + C2A2 + C3A3 A1 + A2 + A3 A = A1 + A2 + A3 Bentuk Saluran ada beberapa macam, antara lain : Saluran Trapesium, Saluran Persegi, Saluran Bulat.

m = a/d = perb. kemiringan b = lebar saluran d = kedalaman saluran Saluran Trapesium : m = a/d = perb. kemiringan b = lebar saluran d = kedalaman saluran w = jagaan = √0,5 x d Luas Penampang Basah : F = d(b + md) [ m2 ] Keliling Basah : P = b + 2d √m2 + 1 [ m ] Jari-jari Hidrolik : R = F / P [ m ] Kecepatan Aliran : V = 1/n R⅔ i½ [ Rumus Manning ] Debid Saluran : Qsaluran = F x V [ m3 / det ] dimana : n adalah angka kekasaran dinding saluran, nilai n dapat dilihat pada tabel. W d b a

Luas Penampang Basah : F = (b x d) [ m2 ] Saluran Persegi : b = lebar saluran d = kedalaman saluran w = jagaan Luas Penampang Basah : F = (b x d) [ m2 ] Keliling Basah : P = 2d + b [ m ] Jari-jari Hidrolik : R = F / P [ m ] Kecepatan Aliran : V = 1/n R⅔ i½ [ Rumus Manning ] Debid Saluran : Qsaluran = F x V [ m3 / det ] dimana : n adalah angka kekasaran dinding saluran, nilai n dapat dilihat pada tabel. W d b

r = jari-jari lingkaran Saluran Bulat : θ = sudut (radial) h = tinggi saluran (m) D = grs tengah saluran r = jari-jari lingkaran Luas Penampang Basah : F = ⅛ (θ – Sin θ) DxD [ m2 ] Tinggi Saluran : h = 0,8 D [ m ] Kecepatan Aliran : V = 1/n r⅔ i½ [ Rumus Manning ] Debid Saluran : Qsaluran = F x V [ m3 / det ] dimana : n adalah angka kekasaran dinding saluran, nilai n dapat dilihat pada tabel. W θ D h r

Sistem Perlampuan & Pemarkaan Lapangan Terbang Perlampuan lapangan terbang terdiri dari : > Perlampuan Runway a) Perlampuan Pendaratan, sebagai alat bantu visual pada kondisi malam hari untuk memberikan pe- tunjuk kepada penerbang mengenai : penjajaran roda, perpindahan lateral, rotasi sejajar & jarak pandang kesekitar lokasi pendaratan. b) Perlampuan Ambang Landasan, dipasang menerus memotong keseluruhan lebar landasan, dipasang agak rapat (semi flash), lampu berwarna hijau, dalam arah yang berlawanan lampu berwarna merah untuk menunjukkan akhir runway, lampu tersebut dipasang berderet dgn jarak 12,7 cm.

c) Perlampuan Sisi Runway, dipasang berderet di sepanjang sisi runway dengan jarak tidak lebih dari 60 m dan dari tepi runway tidak lebih dari 3 m, lampu berwarna putih dimana untuk 2000 ft (600 m) terakhir lampu berwarna kuning, untuk menunjukkan daerah waspada. d) Perlampuan Garis Tengah Landasan, berjarak 15 m antara satu lampu dgn lampu lain, lampu dipasang 2 ft dari garis tengah runway untuk menghindari supaya garis cat dan nose gear pesawat tidak melindas lampu2 tersebut. Lampu berwarna putih, dimana 900 m terakhir merupa- kan sistem lampu warna (300 m pertama warna merah & 600 m lanjutannya warna merah putih berseling).

> Perlampuan Taxiway e) Perlampuan Sisi Taxiway, lampu berwarna biru, lampu-lampu dua arah yg terletak diatas perke- rasan, dengan jarak antara < 200 ft di setiap sisi taxiway, lampu terletak < 10 ft dari permukaan perkerasan taxiway dan tinggi lampu < 30 inchi dari permukaan taxiway. f) Perlampuan Garis Tengah Taxiway, lampu warna hijau, dipasang dgn jarak masing-masing lampu 30 m, untuk mendekati belokan (exit taxiway) jarak lampu menjadi 7,5 m (sudut 90ᵒ) & 15 m (sudut 30ᵒ) Untuk jalan keluar dari taxiway lampu garis tengah berakhir ditepi runway, sedang pada perpotongan taxiway lampu menerus melintasi perpotongan, untuk taxiway dgn kec. tinggi lampu diperpanjang sampai runway sejauh 60 m setelah belokan.

Sistem Perlampuan & Pemarkaan Lapangan Terbang Pemarkaan lapangan terbang terdiri dari : > Pemarkaan Runway → VOR (Very high frekuensi - Omny Radio range). a) Designation Marking, sebagai petunjuk azimuth magnetik runway dalam arah pendaratan yang lokasinya pada tiap ujung runway, warna putih dgn garis tepi warna hitam, contoh : 20 (200ᵒ) dan 27 (270ᵒ) b) Centerline Marking, sebagai petunjuk tengah run- way untuk pengarah selama proses take off dan landing, terletak sepanjang garis tengah runway diantara designation runway. Centerline marking berupa garis putih putus-putus dgn panjang 36 m, lebar 45 cm dan jarak antara 24 m.

c) Threshold Marking, sebagai petunjuk permukaan runway dalam proses landing, terletak 20~30 ft dari ambang runway. Threshold marking terdiri dari banyak garis, tergantung lebar runway (tertabel), panjang garis 45 m, lebar 1,75 m, jarak pisah 1,75 m, jarak pisah di garis tengah runway 3,5 m. d) Aiming Point Marking, untuk memberikan titik pandangan tinjau (target) operasi pendaratan, terletak 300 m dari ambang runway berupa dua tanda kotak dengan panjang 45 m lebar 10 m. e) Side Stripes, garis pinggir runway yang menunjuk kan gambaran visual yg jelas antara runway dgn lingkungan sekitar. Side stripes berupa garis putih menerus sepanjang sisi runway (jarak pisah antar kedua garis > 60 m, lebar strip 0,9 m).

f) Runway Shoulder Marking, sebagai petunjuk area shoulder ditepi kanan & kiri runway, berupa garis miring dengan sudut 45ᵒ.

g) Blast Pad Marking, sebagai lokasi pesawat mela- kukan pemanasan sebelum take off, perkerasan rigid, warna dasar gelap dgn garis warna terang.

> Pemarkaan Taxiway a) Digunakan garis kuning tunggal menerus selebar 6 inchi, untuk menandai garis tengah taxiway. b) Pada perpotongan taxiway dengan ujung runway, strip garis tengah taxiway berakhir di tepi runway. c) Tepi perkerasan dari taxiway diberi 2 garis kuning menerus selebar 6 inchi dgn jarak pisah 6 inchi. d) Pada semua perpotongan taxiway dgn runway lain nya, garis tengah taxiway diteruskan sampai ke grs tengah runway. e) Taxiway yang menuju ujung runway dipasang garis tunggu (holding line) melintang pada landasan taxiway (holding bay) dengan jarak 100 ft.